melepaskan waktu
daun-daun jiwa serasa luruh
ke lempung berpadas keras
gelombang kehidupan membelit membekas
laksana amuk merapi berawan panas
Aroma suka dan duka meruap ke beranda
detik-detik berpindah menit menjadi jam
hiasan daun kehidupan berwarna warni
terlukis pada kanvas-kanvas keangkuhan
bergelantungan pada dinding-dinding kemunafikan
Jiwa-jiwa kosong tercenung dalam sepi
menyirap tangisan menyayat hati
ingin kuusap dengan ujung jari terluka
buliran air mata menjadi telaga
Banyak yang kita mengerti, tetapi tidak terucapkan
luruh bagai sehelai daun dari tangkai musim yang tersia
Banyak pula yang tidak kita mengerti
mengapa setiap kepergian
menorehkan kepedihan dalam hati?
Waktu terasa melompat seperti nadi
alirannya begitu deras dan menghanyutkan
bunga rampai kenangan menari indah
tertiup angin senja menerpa wajah
Selaksa peristiwa membentang cakrawala
tak terasa pergantian waktu di pelupuk mata
Penanggalan pun lepas dari dinding hari kemaren
terkulai di lantai sudut ruangan
lalu melambai kepadaku dan mengucapkan
“Selamat tinggal kenangan...”
jelang tahun baru, Desember 2010
by Senja kaki bukit
0 komentar:
Posting Komentar