By Pidri Esha | At 09.50 | Label :
Cerpen
| 6 Comments

Larasati terdiam sudah tiga jam ia menatap monitor di depannya. Ia mendesah, bulir air mata perlahan menetes melewati kedua belah pipinya yang mulus. Ia sangat menyesal, marah, kecewa pada dirinya. Kenapa ia harus jatuh cinta lagi?. Tapi ia tak kuasa menolak, getaran-getaran cinta yang sudah lama terpendam, masa lalu yang sudah lama terkubur, tiba-tiba muncul kembali. Ia pejamkan matanya,...