Selasa, 21 September 2010

TETES AIR MATA

Tetes air mata bergulir
melewati celah kedukaan
menembus ruang kehampaan
meresap dalam jiwa yang telanjang

Tetes air mata terhenti
merenung sejenak
melepas lelah yang tak bertepi
terdiam dalam keheningan yang sunyi

Tetes air mata mendesah
di ujung penantian ia gelisah
berharap kapal akan bersandar
membuang sauh walau hanya sebentar
Tetes air mata tetap menunggu
dalam bayang-bayang kelabu
terbuai rasa yang menggebu
walau ia tahu semua itu semu

Tetes air mata menggeliat
pasrah…menanti…berharap
akan datangnya cahaya pagi

Tetes air mata tersungkur
bersimpuh di atas sajadah yang lusuh
bersujud..tafakkur..mengadu..merintih..
pasrah ke haribaan Illahi Rabbi

Gedongsongo, Agustus 2010
By Senja kaki bukit

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru
 

Ad

business

technology

Copyright © 2012. Celoteh Kopi - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz