Minggu, 26 Desember 2010

Pergantian Waktu di Pelupuk Mata

Hati selalu bergetar 
melepaskan waktu
daun-daun jiwa serasa luruh 
ke lempung berpadas keras
gelombang kehidupan membelit membekas
laksana amuk merapi berawan panas


Aroma suka dan duka meruap ke beranda
detik-detik berpindah menit menjadi jam
hiasan daun kehidupan berwarna warni
terlukis pada kanvas-kanvas keangkuhan
bergelantungan pada dinding-dinding kemunafikan


Jiwa-jiwa kosong tercenung dalam sepi
menyirap tangisan menyayat hati
ingin kuusap dengan ujung jari terluka
buliran air mata menjadi telaga   


Banyak yang kita mengerti, tetapi tidak terucapkan
luruh bagai sehelai daun dari tangkai musim yang tersia


Banyak pula yang tidak kita mengerti
mengapa setiap kepergian
menorehkan kepedihan dalam hati?


Waktu terasa melompat seperti nadi
alirannya begitu deras dan menghanyutkan
bunga rampai kenangan menari indah
tertiup angin senja menerpa wajah


Selaksa peristiwa membentang cakrawala
tak terasa pergantian waktu di pelupuk mata   


Penanggalan pun lepas dari dinding hari kemaren
terkulai di lantai sudut ruangan
lalu melambai kepadaku dan mengucapkan
Selamat tinggal kenangan...”


jelang tahun baru, Desember 2010
by Senja kaki bukit


0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Ad

business

technology

Copyright © 2012. Celoteh Kopi - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz