sudah berbulan-bulan kataku
selama itu pula kita menyulam wajah
di embun pagi, di sengatan bara api,
bahkan di ladang langit
anginpun bernafas
membelah lipatan awan
dan kita telanjang, berlari, menari,
di patahan rinai hujan
bukan untuk menantang badai
tapi menandai bulan
yang luruh di pucuk cemara
Ambarawa, 29 Mei 2012
0 komentar:
Posting Komentar