Minggu, 17 Desember 2017

Jejak Pagi

By Pidri Esha | At 09.37 | Label : | 0 Comments
Seuntai rindu semalam menjadi jinak bagai merpati di tangan agaknya ia tersesat di sebuah taman kota hingga lampu-lampu telah padam atau barangkali ia tersangkut di pucuk -pucuk akasia lalu tertidur disana sampai pagi ; aku mesti menjemputnya Ungaran, April 2011 ...

Sabtu, 16 Desember 2017

Perempuan Yang Membenci Malam

By Pidri Esha | At 10.24 | Label : | 0 Comments
Saat cawan-cawan menunggu anggukannya sebelum berlalu cawan yang berisi dengus mampus dari paru-paru yang aus lalu merenda waktu menunggu fajar yang terlalu payah untuk meluruhkan setiap borok dilabuhtitipkan pada gelombang biar menghantam kapal-kapal membawa para awak yang gagah melangkah cuma memiliki moncong pistol tanpa pengharapan apalagi cinta mengemas bau malam berceceran di kolong ranjang lalu...

Gadis Kecil dan Boneka Barbie

By Pidri Esha | At 10.19 | Label : | 0 Comments
Seorang gadis kecil, tertidur pulas di emperan toko meringkuk beralaskan koran, berselimut hawa dingin badan kurus, rambut acak-acakan tak terurus Kulihat ia di lampu merah tadi siang baju dikenakan sobek sana sini, dekil, kumal sambil membawa kaleng bekas, ia bernyanyi ala kadarnya menadahkan tangan, mengharapkan belas kasihan dari orang-orang yang ia temui di perempatan itu Kupandangi wajahnya...

Perempuan di Tepian Telaga

By Pidri Esha | At 10.16 | Label : | 0 Comments
Aku perlu secarik kanvas sejengkal kuas dan cat minyak yang lebih mengkilat dari kebohongan kusebut kau, perempuan di tepian telaga aku akan memberi kerak nasi untuk disanggrai, tumbuklah di lesung keabadian hingga menjadi serbuk menyerupai kopi yang harus kau minum saat bangun pagi jangan sekali-kali kau mengeluh aku bisa membaca dari lentik bulu matamu yang tak henti berpeluh ini kanvas, ini...

Perempuan Pengeja Malam

By Pidri Esha | At 10.11 | Label : | 0 Comments
lafal mantra terlontar lirih dari bibir berlipstik merah tua berharap kilasan bintang menjelma dalam angan lalu jari waktu menjerat tak kenal ampun demi apa? tanya bergelayut tanpa jeda ahh, "perempuan" pengeja malam Bandungan, 23 Juli 2011 ...

Di Pelukan Sang Waktu

By Pidri Esha | At 10.05 | Label : | 0 Comments
dari hulu aliran sungai yang penuh lumpur kugoreskan riwayatmu kembang-kembang hidup terkasih berenanglah di palung hatiku sebelum sampan terbelah tertancap bambu-bambu terpilah dan tanganku tak kuasa lagi mengayuh dayung kayu sindur melayari lubuk-lubuk kecil mengail ikan-ikan saluang membersihkan tambak yang tertutup rerumputan liar memahat batang-batang karet yang mulai enggan meneteskan getahnya karena...

Tak Ada

By Pidri Esha | At 10.01 | Label : | 0 Comments
tak ada lambaian sapu tangan tak ada salam perpisahan tak ada air mata kedukaan tak ada tangis kesedihan tak ada hiruk pikuk hanya sepi dan diam lalu lenyap.. Yogyakarta, 13052011 ...

Saat Cinta

By Pidri Esha | At 09.54 | Label : | 0 Comments
Saat cinta tersayat pedang sukma pun terkapar di ketakberdayaan Saat cinta terkikis habis tangan mengais kubangan yang berbau amis Saat cinta terhempas batu karang jiwa pun meronta di kegelapan Saat cinta tergulung ombak hati pun tenggelam di samudera kehidupan Saat cinta terlindas modernisasi nafsu pun terjebak duniawi alam mimpi Saat cinta terberai dari dekapan raga pun lunglai laksana bangkai...

Ia Hanya Menulis Puisi

By Pidri Esha | At 09.51 | Label : | 0 Comments
ia hanya menulis puisi di pagi hari dari tetes embun dini hari saat orang-orang sibuk menata diri lalu ia minum secangkir kopi   yang terkadang rasanya pahit sekali  ia hanya menulis puisi di senja hari di bawah naungan pelangi ketika hujan mulai letih mencumbui bumi ia hanya menulis puisi di malam hari tanpa maknawi saat orang-orang terlelap dibuai mimpi ia hanya menulis...
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Ad

business

technology

Copyright © 2012. Celoteh Kopi - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz