Jumat, 09 September 2011

Oscar dan Blackberry

Di teras sebuah rumah yang asri, Abang dan Neng asyik menikmati suasana senja yang hangat, beberapa potong kue kecil dan secangkir teh manis menemani. Semilir angin, gemericik dedaunan bambu kuning, menari, melambai, menciptakan musik alam yang syahdu. Seekor tokek mirip Oscar, itu lho! Kartun anak-anak yang sering diputar di salah satu stasiun teve swasta, mantan teve yang katanya teve “Pendidikan Nasional”, ternyata ahh..sudahlah..!. Ia menjulurkan lidahnya, weeekkkk…, melihat kemesraan Abang dan Neng.

“Busyeeet, bikin iri tetangga aja”, batin Oscar sembari matanya menatap tajam seekor lalat yang terus menggoda seleranya.

“Bang!” Ujar Neng memecah keheningan.

“Iya! Ada apa?” Abang balik bertanya, melirik ke arah Neng yang bergelayut manja di pundaknya.

“Mmmm, Neng minta sesuatu boleh nggak?”

“Boleh! Abang akan melakukan apa saja demi Neng”. Sembari tanganya mencolek pipi Neng.

“Gini Bang! Punya Neng kan dah sering error nih. Neng minta beli’in blackberry. Bolehkan Bang?”, rajuk Neng harap-harap cemas.

Abang tersenyum, “Iya Neng!”

“Makasih Abang!” Seraya mendaratkan ciuman di pipi Abang.

O’oo,…ckckc…! Si Oscar tokek geleng-geleng kepala mendengar permintaan si Neng.

“Huh, mulai deh’, gerutu Si Oscar menikmati buruan yang berhasil ditangkap. (Nih Oscar koq repot amat ya, ngurusin orang..hehe..)

Keesokan hari dengan hati riang Abang memenuhi permintaan Neng tersayang. Saat magrib Abang tiba di rumah, langsung menuju kamar tanpa sempat melepas sepatu.

“Neeennggg..! Udah Abang beli’in nih”

“Mana Bang?” Tanya Neng dengan hati berbunga-bunga.

“Eitss, sebentar! Neng tutup mata dulu ya”. Ujar si abang seraya mengeluarkan sapu tangan dari saku. Dengan sigap Abang pun menutup mata Neng. Setelah itu Abang mengeluarkan sesuatu dari tas kreseknya lalu kemudian ia letakkan di atas meja. Ia tuntun tangan Neng ke arah meja lalu perlahan ia membuka sapu tangan yang menutupi pandangan Neng.

Jreeenggg…!

“Lho..! Mana Bang blackberrynya?” Tanya Neng dengan kening berkerut.

“Itu, di atas meja”. Menunjuk ke arah blackberry.

“Ya, elaaahhh, itu kan buah Bang, buah blackberry kayak blueberry, strawberry, atau apalah. Neng kan minta hape Baang, haaapeeee blackberry” teriak Neng dongkol hingga mengagetkan Si Oscar yang sedang tidur nyenyak di pojok langit-langit kamar.

“Neng..! Emangnya kamu bilang hape? Nggak kan?” Tanya Abang tak kalah sengit melihat Neng buru-buru masuk kamar.

Braaakkk…!

”Mulai malam ini Abang tidur di ruang tamu”, teriak Neng dari dalam kamar.

“Tapi Neng, hadoohh..!”

”Bodo..!” Buka pintu sambil melempar selimut ke wajah Abang.

“Mampus gue..!” dengus Abang.

Si Oscar menggoyangkan ekornya seraya melihat ke atas, lalu bergumam,.. ckckc..!!



Ungaran, 13082011

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Ad

business

technology

Copyright © 2012. Celoteh Kopi - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz